DPD LDII Kota Salatiga

Ketua Umum LDII: Haji Mabrur dan Kurban Adalah Fondasi Peradaban Bangsa

Jakarta (14/6). Gelombang pertama kepulangan jamaah haji Indonesia dijadwalkan berlangsung pekan depan. Sebanyak 221.000 jamaah diharapkan dapat membawa perubahan positif di tengah masyarakat, khususnya dalam memperbaiki krisis moral yang tengah melanda bangsa.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya haji mabrur yang tercermin dari perubahan perilaku dan tutur kata para jamaah. “Haji seharusnya menjadi momentum transformasi diri, yang kemudian berdampak luas dalam membangun peradaban bangsa. Apalagi saat ini, kita menghadapi tantangan besar berupa krisis moral dan kemerosotan nilai,” ungkapnya.

KH Chriswanto menyoroti kondisi pascareformasi yang ditandai meningkatnya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo tengah gencar mengungkap skandal-skandal besar, dengan nilai kerugian negara yang mencapai ratusan triliun rupiah. “Angka-angka korupsi yang terbongkar kini sungguh luar biasa, belum pernah terbayangkan sebelumnya,” ujarnya prihatin.

Para jamaah haji yang pulang ke tanah air berasal dari berbagai kalangan — mulai dari tokoh masyarakat, ASN, pejabat, pengusaha, hingga karyawan — dan berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Diharapkan, sepulangnya dari tanah suci, mereka mampu menebar nilai-nilai kebaikan dan menjadi motor perubahan di lingkungan masing-masing. “Perubahan karakter menuju pribadi yang lebih bertakwa akan menjadi kekuatan besar dalam membangun masyarakat yang lebih bermoral,” tambahnya.

Lebih lanjut, KH Chriswanto mengutip salah satu dari Tri Sukses Haji versi BPH RI, yaitu sukses dalam peradaban dan keadaban. “Peradaban berkaitan dengan aspek kebangsaan dan kenegaraan, sementara keadaban berarti menjaga nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat nasionalisme kita. Inilah yang akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan beradab,” tegasnya.

Dalam konteks Idul Adha, KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya ibadah kurban sebagai sarana menumbuhkan kepedulian sosial. Ia mengajak umat Islam meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan keteladanan Nabi Muhammad SAW. “Kurban mengasah kepekaan sosial dan membangkitkan semangat gotong royong yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, KH Chriswanto menyampaikan rasa syukur atas semangat warga LDII dalam melaksanakan kurban tahun ini. Ia mencatat, tren kurban warga LDII terus meningkat. “Pada 2022, jumlah hewan kurban mencapai 42.646 ekor, meningkat menjadi 47.341 ekor di 2023, dan mencapai 50.460 ekor pada 2024,” jelasnya.

Tahun 2025 ini, LDII telah menyiapkan lebih dari 4.317 titik lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia. Total hewan kurban yang disiapkan mencapai 55.952 ekor, terdiri dari 28.096 sapi, 21 kerbau, dan 27.835 kambing. “Ini peningkatan sebesar 10,8% dibanding tahun lalu. Kami sangat bersyukur dan bangga,” ujar KH Chriswanto.

Ia pun mengajak seluruh warga LDII untuk terus meningkatkan partisipasi dalam kurban di tahun-tahun mendatang. “Kurban bukan hanya wujud ketakwaan kepada Allah SWT, tetapi juga bentuk kepedulian sosial yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata,” katanya menutup pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *