
Salatiga — Dalam semangat memperkuat nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama, DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Salatiga ikut berpartisipasi dalam kegiatan Silaturahim Kebangsaan Jilid V yang digelar oleh DPW LDII Jawa Tengah pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini digelar secara hybrid—gabungan antara luring dan daring—dengan pusat acara di Hotel Santika Premiere Semarang dan disiarkan langsung ke 65 studio mini yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.
Acara yang mengangkat tema “Memperkuat Toleransi Inter dan Antarumat Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat Harmonis di Jawa Tengah” ini diikuti oleh 70 peserta secara langsung di Semarang dan tak kurang dari 2.319 peserta daring yang bergabung dari berbagai daerah. DPD LDII Salatiga sendiri menghadirkan studio mini yang melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dan pemuka masyarakat, mulai dari perwakilan Kemenag Kota Salatiga, MUI, PC NU, MTA, Ketua RW Grogol, hingga jajaran pengurus DPD, PC, dan PAC LDII se-Salatiga.

Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Singgih Tri Sulistiyono, membuka forum dengan penegasan pentingnya merawat keberagaman sebagai pilar keutuhan bangsa. Ia menggambarkan Indonesia sebagai taman yang berisi beragam bunga: indah jika dirawat, namun bisa menjadi semak belukar jika dibiarkan. “Kemajemukan bukan beban. Ia adalah anugerah dan tanggung jawab kolektif yang harus dijaga dengan empati dan ketulusan,” ungkapnya penuh makna.
Senada dengan itu, Ketua Umum DPP LDII, KH. Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc., menekankan bahwa program kebangsaan merupakan prioritas utama dalam delapan program strategis LDII. Tiga poin penting yang terus dikembangkan adalah: menumbuhkan cinta tanah air, memperkuat wawasan kebangsaan, dan mempererat persatuan. Ia juga mengingatkan pentingnya ruang-ruang dialog lintas iman, khususnya di tengah pesatnya arus teknologi dan budaya digital yang bisa melunturkan nilai-nilai luhur bangsa.
Silaturahim Kebangsaan Jilid V ini juga mendapat dukungan besar dari para tokoh pemerintahan dan aparat penegak hukum Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, mengangkat filosofi lokal ngopeni lan nglakoni sebagai pendekatan hidup masyarakat Jawa Tengah yang menghargai harmoni sosial. “Solidaritas sosial harus tumbuh dari keseharian, bukan hanya dari instruksi negara,” tegasnya.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Dr. Ribut Hari Wibowo, menilai forum ini sebagai implementasi nyata dari konsep community policing, yakni membangun kepercayaan masyarakat melalui pendekatan yang humanis dan kolaboratif. Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Dr. Hendro Dewanto, menekankan pentingnya supremasi hukum sebagai penjaga nilai dan keadilan dalam masyarakat majemuk. Di sisi lain, Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Dr. H. Saiful Mujab, menyoroti perlunya revitalisasi peran institusi keagamaan sebagai agen moral publik di tengah gelombang globalisasi nilai.
Ketua DPD LDII Kota Salatiga, H. Siswarsono, SE, memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai bahwa forum-forum seperti Silaturahim Kebangsaan menjadi ruang penting untuk membangun pemahaman dan kolaborasi antar elemen bangsa. “Kami berharap dialog seperti ini terus digelar secara berkelanjutan, karena kerukunan bukan sesuatu yang hadir begitu saja, melainkan perlu diperjuangkan dan dijaga bersama,” ujarnya.
Dengan keikutsertaan dalam Silaturahim Kebangsaan Jilid V, LDII Salatiga menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian aktif dalam membangun masyarakat Jawa Tengah yang damai, rukun, dan saling menghargai dalam keberagaman. Di tengah kompleksitas zaman, ruang-ruang seperti ini menjadi oase penting bagi persatuan bangsa.